PeduliLindungi akan berubah ke aplikasi SatuSehat Mobile
Gambar: PeduliLindungi |
makmurjayayahya.com - PeduliLindungi adalah
aplikasi yang dikembangkan untuk membantu instansi pemerintah terkait dalam
melakukan pelacakan untuk menghentikan penyebaran Coronavirus Disease
(COVID-19). Aplikasi ini mengandalkan partisipasi masyarakat untuk
saling membagikan data lokasinya saat bepergian agar penelusuran riwayat kontak
dengan penderita COVID-19 dapat dilakukan. Pengguna aplikasi ini juga
akan mendapatkan notifikasi jika berada di keramaian atau berada di zona merah,
yaitu area atau kelurahan yang sudah terdata bahwa ada orang yang terinfeksi
COVID-19 positif atau ada Pasien Dalam Pengawasan.
Aplikasi pembantu penanganan Covid-19 di
Indonesia, PeduliLindungi direncanakan akan berubah menjadi aplikasi
baru bernama SatuSehat. Layanan
kesehatan di Indonesia terus bertransformasi menuju sistem kesehatan yang kuat,
tangguh dan terintegrasi. Salah satunya dengan melakukan integrasi data rekam
medis pasien di fasyankes ke dalam satu platform Indonesia Health Services
(IHS) yang diberi nama SATUSEHAT yang secara resmi di luncurkan oleh Menteri
Kesehatan Budi Gunadi Sadikin pada Selasa (26/7) di Jakarta.
Chief of Digital Transformation Office, Kementerian Kesehatan Republik
Indonesia (Kemenkes RI) Setiaji mengungkapkan, PeduliLindungi saat ini sedang
dalam masa transisi untuk menjadi SatuSehat yang akan di launching mudah-mudahan
28 Februari menjadi SatuSehat.
Menurut Kemenkes perubahan ini punya tujuan untuk memperluas fungsi aplikasi, agar tidak hanya digunakan untuk Covid-19. Setiaji mengungkapkan, seluruh penyakit nantinya juga akan tercakup di sana. Kemenkes pun mengimbau masyarakat untuk tidak menghapus atau melakukan uninstall aplikasi PeduliLindungi dari perangkatnya. Setiaji menyebut, Kemenkes bakal menghadirkan beberapa fitur di dalam SatuSehat "Salah satunya nanti kita akan persiapkan juga untuk mengumpulkan poin. Fitur lain yang dipersiapkan oleh Kemenkes di aplikasi ini adalah untuk akses riwayat kesehatan atau medical record, maupun terkait vaksinasi atau imunisasi anak.
Platform ini merupakan perwujudan dari pilar
ke enam transformasi sistem kesehatan yaitu pilar transformasi teknologi
kesehatan yang diinisiasi oleh Menkes Budi. Platform ini juga diharapkan
mendukung implementasi lima pilar transformasi sistem kesehatan lainnya seperti
transformasi layanan primer, transformasi layanan rujukan, transformasi sistem
ketahanan kesehatan, transformasi sistem pembiayaan kesehatan dan transformasi
SDM kesehatan yang saat ini juga sedang berjalan.
“Dalam transformasi digital kesehatan ada 3
program yang akan kita lakukan, pertama integrasikan data, kedua rapihkan &
sederhanakan aplikasi, ketiga bangun ekosistem inovasi. Program SatuData
Kesehatan yang kita luncurkan hari ini akan mengintegrasikan data kesehatan dan
menstandardisasi format dan protokol pertukaran data,” kata Menteri Kesehatan
Budi Gunadi Sadikin.
Dalam mengembangkan platform ini, Kementerian
Kesehatan mengadopsi model infrastruktur Platform-As-A-Service (PAAS) Yang menghubungkan
seluruh ekosistem pelaku industri kesehatan untuk menciptakan satu data
kesehatan nasional yang dapat diandalkan.
Nantinya platform ini akan menjadi penghubung
antar platform aplikasi yang beragam pada berbagai pelaku industri kesehatan.
Untuk itu, semua aplikasi maupun fasilitas pelayanan kesehatan seperti RS
vertikal, RS pemerintah, RS swasta, Puskesmas, Posyandu, laboratorium, klinik
hingga apotek harus mengikuti standar yang telah ditetapkan Kementerian
Kesehatan di platform SATUSEHAT.
Dikatakan Menkes, adanya IHS pertukaran data
kesehatan nasional akan lebih efisien dan efektif. Melalui platform ini,
masyarakat tidak perlu lagi membawa berkas rekam medis fisik jika harus
berpindah rumah sakit. Semua resume rekam medis pasien telah terekam secara
digital di platform SATUSEHAT yang terintegrasi dengan PeduliLindungi dan bisa
diakses melalui ponsel, di mana pun dan kapan pun.
“Melalui integrasi ini kita akan
mengintegrasikan data kesehatan pasien dari seluruh fasilitas kesehatan (RS,
Klinik, Lab, Apotik) ke dalam PeduliLindungi. Sehingga pasien rujukan ke RS
tidak perlu repot mengirim dokumen medis yang berisi hasil lab/diagnosa atau mengulang
pemeriksaan lab, karena semua data seperti USG, rekam jantung, CT Scan,
termasuk obat yang telah diberikan sudah masuk ke PeduliLindungi.” jelas
Menkes.
Begitu juga dengan tenaga kesehatan, dengan
adanya platform SATUSEHAT, nakes tidak perlu menginput data berulang pada
aplikasi yang berbeda. Cukup mengisi di satu aplikasi, yang secara otomatis
terhubung dengan aplikasi kesehatan lainnya.
Selain terintegrasi dengan fasilitas
pelayanan kesehatan, laboratorium dan apotek, Kemenkes berencana melakukan
integrasi SATUSEHAT dengan BPJS Kesehatan.
Integrasi meliputi sistem pencatatan
tuberkulosis, sistem pencatatan secara digital data kematian Maternal dan
Perinatal, imunisasi, sistem rujukan nasional, kesehatan ibu dan anak, Sistem
informasi manajemen data terpadu kesehatan lingkungan dan pengendalian
penyakit.
Proses
integrasi data ke platform SATUSEHAT akan dilakukan melalui beberapa fase dengan target melengkapi data yang
termasuk ke dalam standar resume medis ke IHS.
Fase- Fasenya sebagai berikut:
- Data pendaftaran pasien dan diagnosa.
- Data prosedur medis, data kondisi vital, dan data diet.
- Data obat yang terintegrasi dengan kamus obat (KFA).
- Data observasi laboratorium dan data observasi radiologi serta
- Data alergi dan data kondisi fisik.
“Saya harapkan SatuData Kesehatan akan terus
berkembang, mengintegrasikan data demografi, data medis, bahkan juga data
genomika, sehingga Indonesia akan memiliki sistem data kesehatan digital yang
paling lengkap dengan terintegrasi data kesehatan ini semoga semakin
memperkokoh sistem kesehatan Indonesia yang lebih canggih, efisien dan efektif”
Ujar Menkes.
Staf Ahli Menteri Bidang Teknologi Kesehatan sekaligus
Chief Digital Transformation Office, Setiaji menyebutkan saat ini sejumlah
fasilitas pelayanan kesehatan telah melakukan uji coba platform baru ini. Uji
coba versi alfa telah dilakukan kepada sekitar 41 RS diantaranya 9 RS vertikal
dan 32 RSUD DKI Jakarta dan saat ini sedang berlangsung ujicoba beta IHS di 31
institusi mulai dari perusahaan kesehatan hingga lab kesehatan.
“Platform ini telah diuji coba kepada 41
rumah sakit vertikal milik pemerintah pada tahap alpha testing dan sedang
berlangsung uji coba fase beta yang melibatkan 31 institusi dari latar belakang
yang berbeda–beda,” kata Setiaji.
Hingga akhir tahun 2022, Kemenkes menargetkan
akan ada sekitar 8.000 fasilitas layanan kesehatan di Indonesia telah
terintegrasi dengan IHS dan seluruhnya terintegrasi pada 2023.
Sementara itu, terkait dengan aspek keamanan. Setiaji menyebutkan Kementerian Kesehatan telah bekerjasama dengan Badan Siber Sandi Negara (BSSN) untuk memastikan keamanan data pribadi pengguna. Hal ini juga akan diperkuat dengan regulasi dari Kemenkes yang akan mengatur penggunaan platform SATUSEHAT. “Regulasi ini telah ditandatangani oleh Menteri Kesehatan. Mudah-mudahan setelah launching ini bisa kita keluarkan aturan tersebut,” Ujar Setiaji.
Sumber: Biro Komunikasi dan Pelayanan Masyarakat,
Kementerian Kesehatan RI. Email: kontak@kemkes.go.id
Posting Komentar untuk "PeduliLindungi akan berubah ke aplikasi SatuSehat Mobile"