Penyakit scabies, pencegahan dan penanganannya
Menurut World Health Organization (WHO) tahun 2010, scabies merupakan salah satu penyakit kulit yang sering terjadi terutama pada negara berkembang. Di dunia, skabies dapat menyerang 130 juta orang setiap saat dengan tingkat kejadian yang bervariasi dari 0,3% sampai 46%. Skabies sering terjadi di negara dengan iklim tropis, tingkat kepadatan penduduk yang tinggi dan sosial ekonomi yang rendah. Di Indonesia angka kejadian scabies masih belum diketahui begitu jelas laporannya, namun dapat disimpulkan prevalensi scabies di negara Indonesia termasuk tinggi karena wilayah Indonesia merupakan salah satu negara dengan iklim tropis, tingkat kepadatan penduduk yang tinggi dan sosial ekonomi yang rendah di beberapa wilayah.
Tanda dan gejala
Scabies
- Rasa gatal yang parah, terutama di malam hari.
- Alami ruam menyerupai jerawat
- Terdapat sisik atau lecet pada kulit
- Alami luka akibat garukan
· Scabies dapat dipengaruhi oleh beberapa faktor risiko seperti rendahnya tingkat ekonomi, higienisitas yang buruk, hunian padat, promiskuitas seksual, tingkat pengetahuan, usia dan kontak dengan penderita baik langsung maupun tidak langsung.
Cara
pencegahan scabies
Pencegahan Scabies Pencegahan scabies dilakukan dengan cara
melakukan edukasi pada pasien tentang penyakit scabies, perjalanan penyakit,
penularan, cara eradikasi tungau scabies, menjaga higiene pribadi, seperti cara
di bawah ini :
1. Pakaian direndam dengan air panas (minimal 50C) selama 2 jam kemudian dicuci dengan detergen hingga bersih termasuk handuk, seprei, sarung, bantal dan selimut.
2. Barang yang tidak bisa dicuci di bungkus dalam plastik
3. Selalu membersihkan lantai rumah
4. Jangan menggunakan pakaian dan handuk yang sama dengan penderita scabies
5. Mencuci tangan dan menjaga kebersihan kuku
6. Menjemur karpet dan kasus yang dipakai dibawah sinar matahari (paling baik jam 10.00- 15.00)
7. Jika memiliki hewan peliharaan dijaga kesehatannya
Penanganan Scabies
Penanganan scabies
perlu dilakukan secepatnya. Karena penyakit ini mengembangkan dampak yang sangat
serius jika infeksi sudah masuk ke dalam aliran darah. Mengatasi scabies
umumnya dilakukan dengan obat-obatan. Sebagai penunjang, body lotion dan body
wash juga bisa kamu gunakan.
Berikut ini beberapa
jenis obat-obatan yang biasanya diresepkan oleh dokter:
- Krim permethrin.
Permethrin termasuk dalam obat golongan
antiparasitik. Obat ini bejerja dengan menyerang sistem saraf parasit, sehingga
parasit tidak bisa bergerak total dan akhirnya mati. Selain itu, obat ini juga
dapat membunuh telur parasit.
“Obat kudis ini mnim efek samping dan
tidak memicu terjadinya reaksi alergi setelah pemakaian. Salep permethrin juga
aman dipakai ibu hamil dan bayi berusia diatas 2 (dua) bulan”.
Cara penggunaan obat permethrin 5%
Salep permethrin krim 5% hanya digunakan untuk sekali pemakaian dan tidak boleh disisakan.
- Oleskan salep pada seluruh bagian tubuh mulai dari kepala sampai jari-jari kaki, terutama daerah belakang telinga, lipatan bokong dan sela-sela jari. Kecuali bagian wajah.
- Diamkan obat selama kurang lebih 8 – 12 jam. Dianjurkan pengolesan pada malam hari setelah mandi (jam 19.00).
- Tidak boleh terkena air sama sekali, maka sebelum penggunaan obat dianjurkan untuk ke toilet terlebih dahulu
- Setelah 8 – 12 jam, bilas Permethrin dengan mandi hingga bersih
- Jika setelah 14 hari atau lebih setelah penggunaan tungau masih tetap muncul, anda bisa konsultasi kepada dokter atau datang ke puskesmas kembali.
- Ivermectin atau stromectol.
- Crotamiton.
Meskipun obat-obatan
ini efektif membunuh tungau, sebagian pengidap mengeluhkan bahwa rasa gatal
tidak berhenti sepenuhnya dalam beberapa minggu. Guna menunjang proses
penyembuhan, kamu bisa mengatasi scabies dengan body lotion atau body
wash dengan kandungan petrolatum.
semoga kita terhindar dari penyakit berbahaya itu
BalasHapus