Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Widget Atas Posting

Welcome in Law Office Makmur Jaya, S.Kep., S.H., M.H. & Partners
Hukum Acara Mahkamah Konstitusi
Adv. Makmur Jaya, S.Kep., S.H., M.H. & Rekan )
DEWAN PIMPINAN DAERAH FEDERASI ADVOKAT REPUBLIK INDONESIA (FERARI) PROV. JAWA BARAT
SIDANG PENGADILAN TATA USAHA NEGARA (PTUN)

Apa itu Artritis Gout dan Asam Urat ?


Apa itu Gout dan Asam Urat ?

makmurjayayahya.com - Artritis gout merupakan penyakit radang pada sendi yang menimbulkan rasa nyeri sangat hebat, bengkak, hangat, kadang kemerahan dan sulit untuk di gerakkan. Diakibatkan oleh deposisi kristal monosodium urat (MSU) di dalam sendi yang memicu peradangan. Keadaan ini sangat berhubungan dengan peningkatan kadar asam urat di dalam darah (hiperurisemia), namun tentu menderita artritis gout.  Peningkatan kadar asam urat di dalam darah seseorang berhubungan dengan 2 faktor yaitu: Produksi yang berlebihan (overproduction) atau pengeluaran asam urat yang menurun (underexcretion) melalui ginjal atau kombinasi keduanya.

Penyakit asam urat merupakan kondisi yang menyebabkan gejala nyeri yang tak tertahankan, pembengkakan, serta adanya rasa panas di area persendian. Semua sendi di tubuh berisiko terkena asam urat, tetapi sendi yang paling sering terserang adalah jari tangan, lutut, pergelangan kaki, dan jari kaki. Umumnya, penyakit ini dapat lebih mudah menyerang pria, khususnya mereka yang berusia di atas 30 tahun. Pada wanita, penyakit asam urat ini dapat muncul setelah terkena menopause.

Data World Health Organization (WHO) menunjukkan adanya peningkatan jumlah penderita Gout arthritis di seluruh dunia pada tahun 2018 dengan angka peningkatan 8,3 juta penderita (Angriani et al., 2013). World Health Organization (WHO) menyatakan bahwa penderita hiperuresemia meningkat setiap tahunnya di dunia. Angka kejadian Gout sekitar 1-4% dari populasi umum, di negara barat laki-laki lebih tinggi menderita Gout dibandingkan dengan perempuan sebesar 3-6%. Di beberapa negara, prevalensi dapat meningkat 10% pada laki-laki dan 6% pada perempuan pada rentang usia ≥80 tahun. Insiden tahunan gout 2,68 per 1000 orang. Di seluruh dunia penyakit asam urat mengalami peningkatan secara bertahap yang diakibatkan karena kebiasaan makan yang buruk seperti diet makan yang salah, kurang olahraga, obesitas dan juga sindrom metabolik (Arlinda, 2021). Data di Indonesia pada tahun 2018 menunjukkan bahwa penyakit gout atritis sebesar 24% (Kemenkes RI, 2018).

Frekuensi dan keparahan Gout ditemukan antara 1-4% dan 0,1-0,3%. Gout lebih sering terjadi pada pria daripada wanita, dengan faktor rasio 3,1 hingga 10,1. Prevalensi gout yang dilaporkan oleh BJD (Bone and Joint Decade) dan COPCORD (Community-oriented program from the control of rheumatic diseases) tahun 2006-2011 adalah 0,05% . Insiden dan prevalensi Gout telah meningkat dalam beberapa dekade terakhir, dengan prevalensi mencapai 11-13% dan kejadian mencapai 0,4% pada orang di atas usia 80. Asam urat lebih sering terjadi pada etnis minoritas di Amerika Serikat, Han Cina, Selandia Baru Maori, dan beberapa kelompok ras Asia. Hasil Riset Dasar Indonesia tahun 2018 menunjukkan prevalensi penyakit Gout Arthritis di Indonesia berdasarkan diagnosis dan gejalanya yaitu 7,3% . Prevalensi penyakit gout arthritis di Indonesia pada usia 55-64 tahun sebanyak 45%, usia 65-74 tahun sebanyak 51,9%, usia ≥75 tahun sebanyak 54,8%. Angka ini menunjukkan bahwa penyakit gout arthritis yang menyebabkan nyeri sudah sangat mengganggu aktivitas masyarakat Indonesia. Prevalensi yang paling tinggi adalah Aceh 13,3% dan Sumatera Barat memiliki prevalensi penyakit Gout Arthritis berkisar 7,3% .

Beda Arthritis Rheumatoid dan Arthritis Gout

Rheumatoid arthritis merupakan kondisi inflamasi autoimun. Gangguan sendi ini terjadi ketika sistem kekebalan tubuh menyerang sel-sel sehat yang berada di jaringan sinovial atau lapisan sendi.

Reaksi ini menyebabkan timbulnya peradangan, rasa sakit, dan pembengkakan. Rheumatoid arthritis terjadi pada tangan, pergelangan tangan, pergelangan kaki, dan kedua lutut. Jika tidak segera ditangani, serangan bengkak yang berulang ini menyebabkan kerusakan sendi.

Sementara itu, gout terjadi bukan karena autoimun, meski masih termasuk dalam peradangan sendi. Seseorang yang mengidap asam urat memiliki kandungan asam yang tinggi di dalam darahnya. Asam urat bisa dijumpai dalam makanan, minuman, dan obat-obatan tertentu. Asam urat dalam darah berubah menjadi kristal dan mengendap di jaringan sinovial, terutama di bagian tangan, kaki, dan siku.

Apakah penyakit Gout berbahaya?

Ya, bila tidak diobati, dapat menyebabkan kerusakan sendi permanen dan kerusakan jaringan sekitarnya. Ada beberapa  penyakit yang berhubungan dengan penyakit gout, oleh sebab itu, penanganan lebih cepat lebih baik. Kerusakan sendi (sering terjadi di tangan dan kaki) dapat menyebabkan deformitas dan menyebabkan hilangnya fungsi normal.

Bagaimana menanggulangi Gout?

Konsultasikan segera dengan dokter untuk penanganan serangan gout akut. Modifikasi gaya hidup, termasuk olah raga, mengurangi berat badan bagi yang gemuk, dan diet rendah purin dapat menurunkan serangan gout akut. Alkohol harus dihindari karena meingkatkan produksi dan mengganggu pengeluaran asam urat melalui ginjal. Trauma berulang pada satu sendi dan kekurangan cairan (dehidrasi) juga dapat memicu serangan gout. Penelitian mendapatkan bahwa komsumsi sayuran kaya purin, seperti kembang kol, bayam, kangkung dan kacang-kacangan jarang meningkatkan risiko terkena serangan artritid gout.

Pada serangtan akut, tindakan yang dilakukan adalah mengistirahatkan daerah yang nyeri kemudian dapat mengompres daerah yang radang dengan airdingin/air es.   

Faktor-faktor penyebab serangan gout

  • Kebiasaan minum alkohol, terutama bir
  • Memakan makanan tinggi purin berlebihan, terutama deging merah. Jeroan, dan kerang (seafood)
  • Perubahan pola makan mendadak, terutama diet tinggi protein
  • Operasi, atau penyakit yang menyebabkan pasien terbaringuntuk beberapa waktu
  • Terapi radiasi

Referensi :

  • Arlinda, p. S. (2021). Profil karakteristik individu terhadap kejadian hiperuresemia. Jurnal ilmiah kesehatan media husada, 10(1), 28–33
  • Dwi Agustian Harahap dkk. (2013) Upaya Pemecahan Masalah Gout Arthritis pada Pasien Perempuan Usia 23 Tahun di Puskesmas Meurah Mulia Kabupaten Aceh Utara 21436-41535-1-Sm.
  • Kemenkes RI. (2018). Hasil Riset Kesehatan Dasar Tahun 2018. Kementrian Kesehatan RI, 53(9), 1689–1699.
  • KSM Ilmu Penyakit Dalam & Instalasi Promosi Kesehatan dan Pemasaran RSUP Dr. Hasan Sadikin (RSHS) Bandung

Posting Komentar untuk "Apa itu Artritis Gout dan Asam Urat ?"

Menyalinkode AMP